Assalamualaikum..
Selamat datang di blog saya..
Kali ini saya akan berbagi pengetahuan dengan Anda sekalian tentang Unit Kesehatan Sekolah atau UKS..
Semoga bermanfaat..
Pengertian UKS
UKS merupakan kepanjangan dari Usaha Kesehatan Sekolah
adalah suatu wadah yang mengurus berbagai hal terkait dengan
kesehatan masyarakat sekolah yaitu siswa, guru, kepala sekolah dan
semua pegawai di sekolah. UKS juga merupakan wadah /sarana yang
digunakan oleh program-program kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan .
Tujuan dari kegiatan UKS adalah diselenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan sehat
sehingga murid dapat belajar, tumbuh dan berkembang sebagai sumber daya manusia
yang berkualitas
Fungsi UKS yang sangat penting adalah memupuk,
membudayakan kebiasaan hidupbersih dan sehat pada anak sekolah agar memiliki
pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan hidup sehat dan
lebih lanjut agar berperan serta dalam peningkatan kesehatan baik di
sekolah, rumah tangga maupun lingkungan.
Pengertian 8 Gol UKS
Yang dimaksud dengan 8 gol UKS adalah “Generasi muda
terbebas dari anemia, kecacingan, kenakalan remaja, kehamilan pra nikah,
HIV/AIDS, narkoba, rokok, hepatitis B.”
1. Anemia
Anemia adalah keadaan saat jumlah
sel darah
merah atau jumlah
hemoglobin (
protein pembawa
oksigen)
dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung
hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari
paru-paru,
dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia bisa diklasifikasikan berdasarkan bentuk atau
morfologi sel
darah merah,
etiologi yang mendasari, dan penampakan
klinis. penyebab anemia
yang paling sering adalah perdarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah
secara berlebihan
hemolisis atau kekurangan pembentukan sel darah merah
(
hematopoiesis yang
tidak efektif).
Seorang pasien dikatakan anemia bila konsentrasi
hemoglobinnya
kurang dari 13,5 g/dL atau
hematokrit (Hct)
kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hb kurang dari 11,5 g/dL atau
Hct kurang dari 36% pada perempuan.
Tanda dan Gejala Anemia
Gejala- gejala tersebut berupa:
·Nafas pendek atau sesak, terutama saat beraktfitas
·Kepala terasa ringan
Sedangkan, tanda-tanda dari anemia yang harus
diperhatikan saat pemeriksaan yaitu:
Klasifikasi Anemia
·Anemia defisiensi Besi
Tidak cukupnya suplai besi mengakibatkan defek pada sintesis
Hb, mengakibatkan timbulnya sel darah merah yang
hipokrom dan
mikrositer.
·Anemia Megaloblastik
Defisiensi folat atau vitamin B12 mengakibatkan gangguan pada
sintesis
timidin dan defek
pada
replikasi DNA, efek yang timbul adalah
pembesaran prekursor sel darah (
megaloblas) di sumsum
tulang, hematopoiesis yang tidak efektif, dan
pansitopenia.
·Anemia Aplastik
Sumsum tulang gagal memproduksi sel darah akibat
hiposelularitas, hiposelularitas ini dapat terjadi akibat paparan racun,
radiasi, reaksi terhadap obat atau virus, dan defek pada perbaikan DNA serta
gen.
·Anemia Mieloptisik
Anemia yang terjadi akibat penggantian sumsum tulang oleh
infiltrate sel-sel tumor, kelainan
granuloma,
yang menyebabkan pelepasan eritroid pada tahap awal.
2. Kecacingan
Ada berbagai jenis infeksi cacing. Berikut ini jenis cacing
yang biasa menginfeksi manusia, seperti yang dilansir
BBC. .
·Cacing kremi (Threadworms)
Ini adalah cacing parasit yang paling umum.Mereka kecil
(panjangnya sekira 1 cm), pucat, cacing tipis yang terlihat seperti benang
kapas dan berkembang di usus.
Telur cacing kremi dapat menempel pada tangan Anda melalui kotoran
manusia. Ketika tangan Anda yang tercemar masuk ke mulut Anda, telur dapat
masuk ke dalam tubuh, menetas dalam usus kecil dan bergerak turun ke usus
besar. Di sana cacing kremi melekat pada dinding usus dan makan.
Ketika mereka siap bertelur, cacing pindah dan bertelur pada
kulit berlipat di sekitar dubur. Saat itulah Anda mungkin curiga terkena
cacingan karena merasakan gatal-gatal di sekitar anus (pruritus) yang biasanya
lebih intens di malam hari.
Dibutuhkan waktu sekitar satu bulan dari menelan telur
cacing ke merasakan gatal-gatal di anus. Cacing kremi dewasa berukuran
3-10 mm sehingga bisa dilihat dengan mata telanjang.
·Cacing gelang
(Asnematodes)
Cacing ini bentuknya lebih besar dari cacing kremi. Beberapa
di antaranya terlihat lebih seperti cacing taman dan juga hidup di usus. Mereka
kurang umum daripada threadworms.
·Cacing pita (Cestode)
Cacing ini biasanya terdapat pada daging matang (sapi, babi,
ikan) atau air yang terkontaminasi.Cacing pita adalah raksasa di antara semua
cacing parasit.Panjangnya bisa mencapai 8 meter, hampir sepanjang saluran
pencernaan manusia dewasa.
Cacing pita ini berwarna putih pucat, tanpa mulut, tanpa
anus dan tanpa saluran pencernaan. Ia bahkan bisa hidup sampai 25 tahun di
dalam usus inangnya.
3. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja meliputi
semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan
oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang
di sekitarnya.
·Seks bebas
·Tawuran antara pelajar
Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor
dari
remaja itu sendiri (internal) maupun
faktor dari luar (eksternal).
Faktor internal:
·Krisis identitas, perubahan biologis dan sosiologis
pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama,
terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua,
tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal
mencapai masa integrasi kedua.
·Kontrol diri yang lemah, remaja yang tidak bisa mempelajari
dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat
diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah
mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan
kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor eksternal:
·Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya
komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga
bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga
pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau
penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan
remaja.
·Teman sebaya yang kurang baik
·Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
·Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol
diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa
mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa
remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah
sebelumnya gagal pada tahap ini.
·Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk
melakukan point pertama.
·Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga
tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
·Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta
orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus
bergaul.
·Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah
terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai
dengan harapan.
4. Kehamilan Pra Nikah
Kehamilan pra nikah terkadang tidak diinginkan oleh seorang
wanita. Pada waktu hamil, menurut Dianawati (2002), wanita dihadapkan
pada beberapa keadaan yang mungkin dapat terjadi sehubungan dengan kehamilan
itu, seperti perkembangan dan keselamatan janin dalam kandunganya sampai tiba
waktunya untuk dilahirkan juga kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi
ketika melahirkan, baik bagi dirinya maupun bagi bayinya. wanita dihadapkan
pada kemungkinan bayinya dilahirkan dengan membawa kelainan-kelainan (cacat
bawaan). Pada kehamilan juga terjadi perubahan hormonal yang menimbulkan rasa
cemas, iritasi, mual, pusing, letih, dan sebagainya yang mempengaruhi suasana
emosi serta penyesuaian diri pada wanita itu, terutama dalam bulan-bulan
pertama dari kehamilan, keadaan ini merupakan hal yang normal dan dialami oleh
banyak orang. Keadaan menjadi lebih serius jika disertai perasaan atau sikap
negatif terhadap kehamilan, sehingga kecemasan berkepanjangan. Konflik laten
yang dalam keadaan biasa (tidak hamil) dapat diatasi, pada masa ini dapat
menjadi akut.
Penyebab Kehamilan Pra Nikah yang Dialami oleh Para
Remaja
· Penyebab utama terjadinya
kehamilan adalah misinformasi atau kurangnya informasi yang relevan.
· Mengabaikan bahwa tingkah
laku seksual akan menyebabkan kehamilan dan berasumsi bahwa pasanganyalah yang
menggunakan kontrasepsi walaupun kenyataan tidak tidak demikian. Banyak remaja
yang enggan menggunakan alat kontrasepsi dengan alasan bahwa mereka tidak
mungkin hamil atau kemungkinan hamil sangat kecil (Papalia & Old, 1995).
Selain itu banyak yang berfikir bahwa menggunakan kontrasepsi adalah tindakan
yang tidak bermoral, seolah-olah mereka merencanakan akan melakukan hubungan
seksual. Alasan lain tidak digunakanya kontrasepsi adalah kekhawatiran bahwa
kenikmatan dan spontanitas dalam hubungan seks akan berkurang atau timbul
masalah yang berhubungan dengan kesehatan.
· Bagi beberapa gadis, mereka
tidak memperdulikan apakah mereka akan hamil atau tidak. Bagi mereka kehamilan
membuktikan feminitas,menunjukkan status kedewasaan dan merupakan alat
untuk mendapat perhatiaan orang tua dan teman. Bahkan ada yang menggunakan
kehamilan sebagai cara untuk mengatasi masalah, untuk menghukum, atau justru
merupakan penghargaan bagi orang lain.
· Menyalahartikan atau
kebingungan dalam mengartikan konsep cinta, keintiman dan tingkah laku seksual.
Remaja awal cenderung berfikir bahwa seks adalah cara untuk mendapatkan
pasangan, sedangkan remaja akhir cenderung melakukan tingkah laku seksual jika
telah ada ikatan dan saling pengertian dengan pasangan. Seks sering dijadikan
saran untuk berkomunikasi dengan pasangan.
Dampak Kehamilan Remaja
-
Pengguguran
Kandungan.
Faktor yang mendukung terjadinya pengguguran kandungan adalah:
· Status
ekonomi sebuah keluarga
Keadaan ini mendorong suatu keluarga untuk lebih memilih
menggugurkan kandungannya karena faktor ekonomi yang membuat mereka merasa
tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan si bayi.
· Keadaan
emosional
Setiap remaja yang mengalami kehamilan di luar nikah akan
terganggu keadaan emosionalnya, apalagi bagi mereka yang tidak bisa menerima
kehamilan tersebut karena malu terhadap lingkungan sehingga mendorong mereka
untuk menggugurkan kandungan.
· Pasangan
yang tidak bertanggung jawab
Dengan usia yang belum cukup (belum matang) terlebih lagi bagi
pihak pria yang harus bertanggung jawab sepenuhnya atas perbuatan yang
dilakukannya, membuat pihak pria berpikir dua kali untuk bertanggung jawab. Dan
apabila pihak pria tidak bertanggung jawab maka ini terjadi beban bagi wanita
sehingga memaksa dia untuk menggugurkan kandungannya.
5.
HIV / AIDS
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune
Deficiencyn Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi
(atau:
sindrom) yang
timbul karena rusaknya
sistem kekebalan tubuh
manusia akibat infeksi virus
HIV; atau infeksi virus-virus lain yang mirip
yang menyerang spesies lainnya (
SIV,
FIV, dan lain-lain).
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau
disingkat
HIV) yaitu virus yang memperlemah
kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan
terhadap
infeksi oportunistik ataupun mudah terkena
tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat
memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa
disembuhkan.
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak
langsung antara
lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau
aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti
darah,
air mani,
cairan vagina,
cairan preseminal,
dan
air susu
ibu. Penularan dapat terjadi melalui
hubungan intim (vaginal,
anal,
ataupun
oral),
transfusi darah,
jarum suntik yang
terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama
kehamilan,
bersalin, atau
menyusui, serta
bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Penyebab
AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat
infeksi HIV.
HIV adalah
retrovirus yang
biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia, seperti
sel T CD4+ (sejenis
sel T),
makrofaga,
dan
sel
dendritik. HIV merusak sel T CD4+ secara langsung dan tidak langsung,
padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi
baik. Bila HIV telah membunuh sel T CD4+ hingga jumlahnya menyusut hingga
kurang dari 200 per
mikroliter (µL)
darah, maka kekebalan
di tingkat sel akan
hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS. Infeksi
akut HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten
klinis, kemudian timbul gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya AIDS; yang
diidentifikasi dengan memeriksa jumlah sel T CD4+ di dalam darah
serta adanya infeksi tertentu.
Tanpa
terapi antiretrovirus,
rata-rata lamanya
perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS ialah sembilan sampai sepuluh tahun, dan
rata-rata waktu hidup setelah mengalami AIDS hanya sekitar 9,2
bulan. Namun demikian, laju perkembangan penyakit ini pada setiap orang
sangat bervariasi, yaitu dari dua minggu sampai 20 tahun. Banyak faktor yang
memengaruhinya, diantaranya ialah kekuatan tubuh untuk bertahan melawan HIV
(seperti fungsi kekebalan tubuh) dari orang yang terinfeksi. Orang tua umumnya
memiliki kekebalan yang lebih lemah daripada orang yang lebih muda, sehingga
lebih berisiko mengalami perkembangan penyakit yang pesat. Akses yang kurang
terhadap perawatan kesehatan dan adanya infeksi lainnya seperti
tuberkulosis, juga
dapat mempercepat perkembangan penyakit ini.
Warisan genetik orang
yang terinfeksi juga memainkan peran penting. Sejumlah orang kebal secara alami
terhadap beberapa varian HIV. HIV memiliki beberapa variasi genetik dan
berbagai bentuk yang berbeda, yang akan menyebabkan laju perkembangan penyakit
klinis yang berbeda-beda pula. Terapi antiretrovirus yang sangat aktif akan
dapat memperpanjang rata-rata waktu berkembangannya AIDS, serta rata-rata waktu
kemampuan penderita bertahan hidup.
Pencegahan
Tiga jalur utama (rute) masuknya virus HIV ke dalam tubuh ialah
melalui
hubungan
seksual, persentuhan (paparan) dengan cairan atau jaringan tubuh yang
terinfeksi, serta dari ibu ke
janin atau bayi selama periode sekitar
kelahiran (periode
perinatal).
Walaupun HIV dapat ditemukan pada
air liur,
air mata dan
urin orang yang terinfeksi, namun tidak terdapat catatan kasus infeksi
dikarenakan cairan-cairan tersebut, dengan demikian risiko infeksinya secara
umum dapat diabaikan.
Penanganan
Sampai saat ini tidak ada
vaksin atau
obat untuk
HIV atau AIDS. Metode satu-satunya
yang diketahui untuk pencegahan didasarkan pada penghindaran kontak dengan
virus atau, jika gagal, perawatan antiretrovirus secara langsung setelah kontak
dengan virus secara signifikan, disebut
post-exposure prophylaxis(PEP). PEP
memiliki jadwal empat minggu takaran yang menuntut banyak waktu. PEP juga
memiliki efek samping yang tidak menyenangkan seperti
diare, tidak enak badan, mual, dan lelah.
6. Narkoba
Narkoba atau Napza adalah bahan/zat yang dapat mempengaruhi
kondisi kejiwaan seseorang . yang termasuk dalam NAPZA adalah: Narkotika,
Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya.
Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman baik sintesis maupun semisintesis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Psikotropika adalah zat atau obat , baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental
dan perilaku.
Zat Adiktif adalah bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif di
luar narkotika dan Psikotropika, meliputi:
· Minuman beralkohol
· Inhalasi
· Tembakau
Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
· Faktor Kepribadian
Beberapa hal yang termasuk di dalam faktor pribadi adalah genetik,
bilogis, personal, kesehatan dan gaya hidup yang memiliki pengaruh dalam
menetukan sorang remaja terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba.
· Kurangnya Pengendalian Diri
Orang yang coba-coba menyalahgunakan narkoba biasanya memiliki
sedikit pengetahuan tentang narkoba, bahaya yang ditimbulkan, serta aturan
hukum yang melarang penyalahgunaan narkoba.
· Konflik Individu/Emosi Yang
Belum Stabil
Orang yang mengalami konflik akan mengalami frustasi. Bagi
individu yang tidak biasa dalam menghadapi penyelesaian masalah cenderung
menggunakan narkoba, karena berpikir keliru bahwa cemas yang ditimbulkan oleh
konflik individu tersebut dapat dikurangi dengan mengkonsumsi narkoba.
· Terbiasa Hidup Senang/Mewah
Orang yang terbiasa hidup mewah kerap berupaya menghindari
permasalahan yang lebih rumit. Biasanya mereka lebih menyukai penyelesaian
masalah secara instan, praktis, atau membutuhkan waktu yang singkat sehingga
akan memilih cara-cara yang simple yang dapat memberikan kesenangan melalui
penyalahgunaan narkoba yang dapat memberikan rasa euphoria secara berlebihan.
· Kurangnya kontrol keluarga
Orang tua terlalu sibuk sehingga jarang mempunyai waktu mengontrol
anggota keluarga.Anak yang kurang perhatian dari orang tuanya cenderung mencari
perhatian diluar, biasanya mereka juga mencari kesibukan bersama teman-temanya.
· Kurangnya penerapan disiplin
dan tanggung jawab
Tidak semua penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh remaja
dimuali dari keluarga yang broken home, semua anak mempunyai potensi yang sama
untuk terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Penerapan disiplin dan tanggung
jawab kepada anak akan mengurangi resiko anak terjebak ke dalam penyalahgunaan
narkoba. Anak yang mempunyai tanggung jawab terhadap dirinya, orang tua dan
masyarakat akan mempertimbangkan beberapa hal sebelum mencoba-coba menggunakan
narkoba.
· Masyarakat Yang Individualis
Lingkungan yang individualistik dalam kehidupan kota besar
cenderung kurang peduli dengan orang lain, sehingga setiap orang hanya
memikirkan permasalahan dirinya tanpa peduli dengan orang sekitarnya. Akibatnya
banayak individu dalam masayarakat kurang peduli dengan penyalahgunaan narkoba
yang semakin meluas di kalangan remaja dan anak-anak.
· Pengaruh Teman Sebaya
Pengaruh teman atau kelompok juga berperan penting terhadap
penggunaan narkoba. Hal ini disebabkan antara lain karena menjadi syarat
kemudajan untuk dapat diterima oleh anggota kelompok. Kelompok atau Genk
mempunyai kebiasaan perilaku yang sama antar sesama anggota. Jadi tidak aneh
bila kebiasaan berkumpul ini juga mengarahkan perilaku yang sama untuk
mengkonsumsi narkoba.
· Faktor Pendidikan
Pendidikan akan bahaya penyalahgunaan narkoba di sekolah-sekolah
juga merupakan salah satu bentuk kampanye anti penyalahgunaan narkoba.
Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh siswa-siswi akan bahaya narkoba juga
dapat memberikan andil terhadap meluasnya penyalahgunaan narkoba di kalangan
pelajar.
· Faktor Masyarakat dan
Komunitas Sosial
Faktor yang termasuk dan mempengaruhi kondisi sosial seorang
remaja atnara lain hilangnya nilai-nilai dalam sebuah keluarga dan sebuah
hubungan, hilangnya perhatian dengan komunitas, dan susahnya berdaptasi dengan
baik (bisa dikatakan merasa seperti alien, diasingkan)
7. Rokok
Kita harus
sejak dini
mengindari rokok, sebab
efek dari asap rokok tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan
mulai dari yang ringan hingga yang berat yang bisa membawa kita kepada
kematian. Menurut penelitian, ternyata yang akan menerima efek negatif dari
rokok tersebut bukan hanya perokok aktif saja, akan tetapi perokok pasif pun
akan menerima akibat negatif dari rokok tersebut. Dan justru efek yang diterima
oleh
perokok pasif akan
jauh lebih berbahaya lagi ketimbang perokok aktifnya. Kenapa lebih bahaya di
bandingkan
perokok aktif?
Karena asap yang dihirup oleh
perokok pasif akan
langsung masuk ke paru-paru melalui hidung.
Sebenarnya
mengapa rokok bisa begitu berbahaya bagi kesehatan? Ini disebabkan dari
kandungan yang terdapat di dalam rokok tersebut.
Beberapa
Bahaya yang Ditimbulkan oleh Rokok
· Kanker Paru
Hal ini
karena asap rokok akan masuk secara inhalasi ke dalam paru-paru. Zat dari asap
rokok ini akan merangsang sel di paru-paru menjadi tumbuh abnormal.
· Kanker Payudara
Perempuan
yang merokok lebih berisiko mengembangkan kanker payudara. Hasil studi
menunjukkan perempuan yang mulai merokok pada usia 20 tahun dan 5 tahun sebelum
ia hamil pertama kali berisiko lebih besar terkena kanker payudara.
· Kanker Serviks
Sekitar 30
persen kematian akibat kanker serviks disebabkan oleh merokok. Hal ini karena
perempuan yang merokok lebih rentan terkena infeksi oleh virus menular seksual.
· Kanker Ginjal
Ketika
seseorang merokok, maka asap yang mengandung nikotin dan tembakau akan masuk ke
dalam tubuh. Nikotin bersama dengan bahan kimia berbahaya lainnya seperti
karbonmonoksida dan tar menyebabkan perubahan denyut jantung, sirkulasi
pernapasan dan tekanan darah. Karsinogen yang disaring keluar dari tubuh
melalui ginjal juga mengubah sel DNA dan merusak sel-sel ginjal. Perubahan ini
mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu kanker.
· Kanker Mulut
Tembakau
adalah penyebab utama kanker mulut.
· Serangan Jantung
Nikotin
dalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dan meningkatkan
tekanan darah. Sedangkan karbon monoksida mengambil oksigen dalam darah lebih
banyak yang membuat jantung memompa darah lebih banyak. Jika jantung bekerja
terlalu keras ditambah tekanan darah tinggi, maka bisa menyebabkan serangan
jantung.
· Gangguan medis lainnya
Beberapa
gangguan medis juga bisa disebabkan oleh rokok seperti tekanan darah
tinggi (hipertensi), gangguan kesuburan, memperburuk asma dan radang saluran
napas, berisiko lebih tinggi mengalami degenerasi makula (hilangnya penglihatan
secara bertahap), katarak, menjadi lebih sering sakit-sakitan, menimbulkan noda
di gigi dam gusi, mengembangkan sariawan di usus serta merusak penampilan.
Cara
Berhenti Merokok
· Niat
yang sungguh-sungguh untuk berhenti merokok.
· Belajar
membenci rokok.
· Bergaulah
dengan orang yang tidak merokok.
· Sering-sering
pergi ke tempat yang ruangannya ber-AC.
· Pindahkan
semua barang-barang yang berhubungan dengan rokok.
· Jika
ingin merokok, tundalah 10 menit lagi.
· Beritau
teman dan orang terdekat kalau kita ingin berhenti merokok.
· Kurangi
merokok sedikit demi sedikit.
· Hilangkan
kebiasaan Bengong atau menunggu.
· Sering-seringlah
pergi ke rumah sakit, agar tau pentingnya kesehatan.
· Cari
pengganti rokok, misalnya permen dan lain-lain.
· Coba
dan coba lagi jika masih gagal.
8. Hepatitis B
Hepatitis B adalah suatu penyakit
hati yang disebabkan oleh "Virus
Hepatitis B" (VHB), suatu anggota
famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan
peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat
berlanjut menjadi sirosi hati atau
kanker hati.
Mula-mula dikenal sebagai "serum hepatitis" dan telah menjadi
epidemi pada
sebagian
Asia dan
Afrika. Hepatitis B telah menjadi
endemik di
Tiongkok dan
berbagai negara
Asia.
Penyebab Hepatitis ternyata tak semata-mata
virus. Keracunan
obat, dan paparan berbagai macam
zat kimia seperti
karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat
lain yang digunakan sebagai
obat dalam
industri modern,
bisa juga menyebabkan
Hepatitis.
Zat-zat
kimia ini
mungkin saja tertelan, terhirup atau diserap melalui
kulit penderita. Menetralkan suatu racun yang
beredar di dalam darah adalah pekerjaan hati. Jika banyak sekali zat kimia
beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak dapat
lagi menetralkan racun-racun lain.
Diagnosis
Dibandingkan virus HIV, virus Hepatitis B (HBV) seratus kali lebih
ganas (infectious), dan sepuluh kali lebih banyak (sering) menularkan. Kebanyakan
gejala Hepatitis B tidak nyata.
Hepatitis B kronis merupakan penyakit nekroinflamasi kronis hati
yang disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis B persisten. Hepatitis B kronis
ditandai dengan HBsAg positif (> 6 bulan) di dalam serum, tingginya kadar HBV
DNA dan berlangsungnya proses nekroinflamasi kronis hati. Carrier HBsAg inaktif
diartikan sebagai infeksi HBV persisten hati tanpa nekroinflamasi. Sedangkan
Hepatitis B kronis eksaserbasi adalah keadaan klinis yang ditandai dengan
peningkatan intermiten ALT>10 kali batas atas nilai normal (BANN). Diagnosis
infeksi Hepatitis B kronis didasarkan pada pemeriksaan serologi, petanda
virologi, biokimiawi dan
histologi. Secara
serologi, pemeriksaan yang dianjurkan untuk
diagnosis dan
evaluasi
infeksi Hepatitis
B kronis adalah : HBsAg, HBeAg, anti HBe dan HBV DNA (4,5). Pemeriksaan
virologi, dilakukan untuk mengukur jumlah HBV DNA serum sangat penting karena
dapat menggambarkan tingkat replikasi
virus. Pemeriksaan biokimiawi yang penting untuk
menentukan keputusan terapi adalah kadar ALT. Peningkatan kadar ALT
menggambarkan adanya aktivitas kroinflamasi. Oleh karena itu pemeriksaan ini
dipertimbangkan sebagai prediksi gambaran histologi. Pasien dengan kadar ALT
yang menunjukkan proses nekroinflamasi yang lebih berat dibandingkan pada ALT
yang normal. Pasien dengan kadar ALT normal memiliki respon serologi yang
kurang baik pada terapi antiviral. Oleh sebab itu pasien dengan kadar ALT
normal dipertimbangkan untuk tidak diterapi, kecuali bila hasil pemeriksaan histologi
menunjukkan proses nekroinflamasi aktif. Sedangkan tujuan pemeriksaan histologi
adalah untuk menilai tingkat kerusakan hati, menyisihkan diagnosis penyakit
hati lain, prognosis dan menentukan manajemen anti viral.
Pada umumnya, gejala penyakit Hepatitis B ringan. Gejala tersebut
dapat berupa selera makan hilang, rasa tidak enak di perut, mual sampai muntah,
demam ringan, kadang-kadang disertai nyeri sendi dan bengkak pada perut kanan
atas. Setelah satu minggu akan timbul gejala utama seperti bagian putih pada
mata tampak kuning, kulit seluruh tubuh tampak kuning dan air seni berwarna
seperti teh.
Ada 3 kemungkinan tanggapan kekebalan yang diberikan oleh tubuh
terhadap virus Hepatitis B pasca periode akut. Kemungkinan pertama, jika
tanggapan kekebalan tubuh adekuat maka akan terjadi pembersihan virus, pasien
sembuh. Kedua, jika tanggapan kekebalan tubuh lemah maka pasien tersebut akan
menjadi carrier inaktif. Ketiga, jika tanggapan tubuh bersifat intermediate
(antara dua hal di atas) maka
penyakit terus
berkembang menjadi hepatitis B kronis.
Penularan
Hepatitis B merupakan bentuk Hepatitis yang lebih serius
dibandingkan dengan jenis hepatitis lainnya. Penderita Hepatitis B bisa terjadi
pada setiap orang dari semua golongan umur. Ada beberapa hal yang dapat
menyebabkan virus Hepatitis B ini menular.
· Secara vertikal, cara
penularan vertikal terjadi dari Ibu yang mengidap virus Hepatitis B
kepada
bayi yang
dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah persalinan.
· Secara horisontal,
dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik telinga,
tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara
bersama-sama (Hanya jika penderita memiliki penyakit mulut (sariawan, gusi
berdarah,dll), lendir (berciuman) atau luka yang mengeluarkan darah serta
hubungan seksual dengan penderita.
Sebagai antisipasi, biasanya terhadap darah-darah yang diterima
dari pendonor akan di tes terlebih dulu apakah darah yang diterima reaktif
terhadap
Hepatitis,
Sipilis dan HIV.
Sesungguhnya, tidak semua yang positif Hepatitis B perlu ditakuti.
Dari hasil pemeriksaan
darah, dapat
terungkap apakah ada riwayat pernah kena dan sekarang sudah kebal, atau bahkan
virusnya sudah tidak ada. Bagi pasangan yang hendak menikah, tidak ada salahnya
untuk memeriksakan pasangannya untuk menenularan penyakit ini.
Perawatan
Hepatitis yang disebabkan oleh
infeksi virus menyebabkan sel-sel hati
mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada
umumnya, sel-sel hati dapat tumbuh kembali dengan sisa sedikit kerusakan,
tetapi penyembuhannya memerlukan waktu berbulan-bulan dengan diet dan istirahat
yang baik.
Hepatitis B akut umumnya sembuh, hanya 10% menjadi Hepatitis B
kronik (menahun) dan dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati.
Saat ini ada beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk Hepatitis B kronis
yang dapat meningkatkan kesempatan bagi seorang penderita penyakit ini. Perawatannya
tersedia dalam bentuk antiviral seperti
lamivudine dan
adefovir dan modulator sistem kebal seperti
Interferon Alfa ( Uniferon).
Selain itu, ada juga
pengobatan tradisional yang dapat dilakukan. Tumbuhan
obat atau
herbal yang dapat digunakan untuk mencegah dan
membantu pengobatan Hepatitis diantaranya mempunyai efek sebagai
hepatoprotektor, yaitu melindungi hati dari pengaruh
zat toksik yang dapat merusak sel hati,
juga bersifat anti radang, kolagogum dan khloretik, yaitu meningkatkan produksi
empedu oleh hati. Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk
pengobatan Hepatitis, antara lain yaitu
temulawak (Curcuma
xanthorrhiza),
kunyit (Curcuma
longa),
sambiloto (Andrographis
paniculata),
meniran (Phyllanthus urinaria),
daun serut/mirten,
jamur kayu/lingzhi (Ganoderma lucidum), akar
alang-alang (Imperata cyllindrica),
rumput mutiara (Hedyotis
corymbosa),
pegagan(Centella
asiatica),
buah kacapiring (Gardenia augusta),
buah mengkudu (Morinda citrifolia),
jombang (Taraxacum
officinale).